KLIK DISINI

pasang iklan

Minggu, 26 Mei 2013

INGIN JADI PENYIAR??..... SATU SYARAT PENTING



Bagi sebagian orang, profesi yang satu ini dinilai sangat menyenangkan. Namun siapa sangka, untuk menjadi seorang penyiar radio, tidak cukup jika hanya bermodalkan suara yang bagus saja. Wah.. kesannya jadi seorang penyiar radio susahnya minta ampun. Padahal pada dasarnya, tidak ada yang mudah jika kemauan tidak diimbangi dengan kemampuan, dan tidak ada yang susah jika ada niat dan usaha.
Dibawah ini adalah beberapa kiat praktis atau cara menjadi penyiar radio yang handal selain tidak bisu, adalah sebagai berikut :
  • Lancar berbicara dan tidak terbata-bata di dalam mengucapkan kata kata adalah suara dan gaya bicara seorang penyiar untuk lancar dalam berbicara dan mempunyai gaya bicara serta intonasi yang baik.
  • Bisa merangkai kata-kata menjadi kalimat menarik karena hal tersebut merupakan kunci utama membawa berhasil dan tidaknya seorang penyiar di dalam membawakan salah satu mata acara di radio tersebut.
  • Selalu meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang apa pun dengan cara rajin membaca buku agar bertambah pengetahuannya. kadang kadang seorang penyiar diibaratkan sebagai manusia super yang tahu segalanya dalam berbagai bidang sehingga perkataan penyiar selalu di dengarkan oleh pendengar.
  • Seorang penyiar harus mempunyai rasa percaya diri yang cukup tinggi untuk berbicara di depan mik dan membawakan salah satu program acara di radio tersebut.
  • Bisa dan belajar membuat naskah siaran. Seorang penyiar yang mampu menguasai membuat naskah siaran dengan baik, maka dia akan menjadi penyiar yang baik dan disenangi oleh para pendengarnya.
  • Selalu belajar dan berlatih teknik dan cara siaran yang baik dan benar. Teknik siaran merupakan bagian yang harus dikuasi seorang penyiar agar ketika siaran tidak terkesan monoton dan menjemukan, sehingga si pendengar bisa menikmati gaya dan teknik siaran yang sangat variatif dan enak untuk didengar.
  • Rajin mengolah vokal suara seperti : cara menarik nafas, cara mengeluarkan nafas, dan cara menahan napas.
  • Penyiar harus selalu menggunakan bahasa kultur bukan baku karena karakteristik radio lebih simpel dan tidak berbelit belit. 

Rabu, 01 Mei 2013

LANGKAH LANGKAH MENULIS PARAGRAF



1. Menurut Keraf (2000:136), ciri karangan narasi yaitu:
Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
Dirangkai dalam urutan waktu.
Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
Ada konfiks.

Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
Memiliki nilai estetika.
Menekankan susunan secara kronologis.

Ciri yang dikemikakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.

Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu:
1.) Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan.
2.) Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.

Langkah-langkah menulis karangan narasi
1.) Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan.
2.) Tetapkan sasaran pembaca kita.
3.) Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur.
4.) Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita.
5.) Rincian peristia-peristiwa uatama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita.
6.) Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

Jenis-jenis Karangan Narasi
a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)
Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.

b. Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

2.CIRI-CIRI KARANGAN DESKRIPSI
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

Pola pengembangan paragraf deskripsi:
Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.

Langkah menyusun deskripsi:
1.Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan.
2.Tentukan tujuan.
3.Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan.
4.Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan).
5.Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan.

3.CIRI-CIRI KARANGAN EKSPOSISI
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya.

Ciri-ciri paragraf eksposisi:
a. Memaparkan definisi (pengertian)
b. Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.

4.CIRI-CIRI KARANGAN ARGUMENTASI
Karangan argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Ciri-ciri karangan argumentasi:
Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
Penutup berisi kesimpulan.