Berikut adalah deskripsi singkat dari masing-masing 7 simbol daur ulang yang sering digunakan:
1. PET atau
PETE (Polyethylene Etilen Terephalate)
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang
dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene
Terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna
jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, wadah
makanan dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol jenis PET/PETE ini
direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai,
apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan
lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. Bahan ini dapat
dibuat lagi ke dalam bulu domba kutub, serat, karpet, dan lain-lain. Permintaan
untuk jenis plastik ini di antara komunitas pendaur ulang plastik relatif
banyak, tetapi saat ini tingkat daur ulang untuk bahan ini tetap rendah sebesar
20%.
2. HDPE
(High Density Polyethylene)
Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera
logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (Polyethylene
Densitas Tinggi) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang
berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain.
Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan
LEBIH TAHAN LAMA TERHADAP SUHU TINGGI. Merupakan salah satu bahan
plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia
antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI
pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring
waktu. Jenis ini juga dapat digunakan kembali ke untuk bahan lantai ubin,
drainase, botol HDPE baru, pipa, dan lain-lain.
3. PVC
(Polyvinyl Chloride)
Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan angka
3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu
jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa ditemukan pada plastik
pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan
makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi BERBAHAYA UNTUK GINJAL,
hati dan berat badan. Bahan ini mengandung klorin dan akan mengeluarkan racun
jika dibakar. PVC TIDAK BOLEH DIGUNAKAN dalam menyiapkan makanan atau
kemasan makanan. Bahan ini juga dapat diolah kembali menjadi mudflaps, panel,
tikar, dan lain-lain
4. LDPE (Low
Density Polyethylene)
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta
tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat
(thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan,
plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian, mebel, dll. Sifat mekanis
jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan permukaan agak
berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya
proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk
barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Barang berbahan LDPE ini
sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit
bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. LDPE,
dapat didaur ulang dengan banyak cara, misalnya dilarutkan ke dalam kaleng, keranjang
kompos dan landscaping tiles.
5. PP
(polypropylene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya,
serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih
atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang
rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan
cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik
terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan
kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan
berbagai makanan dan minuman. PP dapat diolah kembali menjadi garpu, sapu, nampan,
dan lain-lain.
6. PS
(Polystyrene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya,
serta tulisan PS. Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat
minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang
dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap
rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari,
karena selain BERBAHAYA UNTUK KESEHATAN OTAK, MENGGANGGU HORMON ESTROGEN
pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem
syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan
ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali
dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan
plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan
sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna
kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga. PS mengandung benzene, suatu zat
penyebab kanker dan tidak boleh dibakar. Bahan ini diolah kembali menjadi
isolasi, kemasan, pabrik tempat tidur, dan lain-lain.
7. OTHER
(Polycarbonate)
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya,
serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu: SAN
styrene acrylonitrile, ABS acrylonitrile butadiene styrene, PC polycarbonate,
dan Nylon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum
olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat
elektronik, dan plastik kemasan.
SAN dan ABS
memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan,
kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada
mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat
gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam
kemasan makanan ataupun minuman.
PC atau nama
Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy
cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman,
termasuk kaleng susu formula.
PC Dapat
mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang
berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi
sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat
makanan ataupun minuman
Ironisnya
botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan
sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air
mendidih atau air panas.
Tidak semua
plastik nomor 7 adalah polikarbonat, bahkan segelintir berbahan nabati.
Palikarbonat masih menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, karena
ditemukan pada saat mencuci BPA (bisphenol A), menjadi bahan hormon pengganggu
kehamilan dan pertumbuhan janin.
Simbol
plastik daur ulang pada dasarnya dirancang untuk membantu staf di pusat daur
ulang, agar dapat memisahkan bahan untuk diproses dengan baik. Pengetahuan
dasar lambang ini juga dapat membantu kita dalam memastikan apakah barang plastik
di rumah aman untuk kita dan anak-anak kita.
Daftar Pustaka :
Daftar Pustaka :
http://www.berbagaihal.com/2011/04/arti-simbol-pada-botol-kemasan-dari.html,
http://klikmunadi.blogspot.com/2012/03/arti-7-simbol-daur-ulang-pada-plastik.html,
http://ubaypunya.blogspot.com/2012/04/arti-kode-pada-kemasan-plastik.html
http://al-atsariyyah.com/arti-simbol-pada-kemasan-plastik.html ( di akses tanggal 15 April 2015 )
http://al-atsariyyah.com/arti-simbol-pada-kemasan-plastik.html ( di akses tanggal 15 April 2015 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar